BALI – Era digitalisasi merubah prilaku keseharian kita secara tidak langsung. Yang dulunya membaca koran sekarang cukup melihat media sosial. Perkembangan zaman cukup cepat berubah. Semua berita bisa di dapat begitu mudah, tinggal mecari di media sosial maupun pencarian google.
Saat ini Pers menghadapi perubahan perilaku masyarakat yang lebih suka berita melalui media sosial seperti Instragram, tiktok dan lainnya karena media sosial lebih update kalau ada kejadian dan sesuatu yang viral, hal ini mendorong perubahan model bisnis. Namun, ini juga menghadirkan tantangan dalam menjaga akurasi dan kedalaman berita, karena media sosial kadang tidak lengkap untuk mengolah data dan berita yang sebenarnya terjadi di lokasi kejadian. Misalkan kejadian kecelakaan.
Media Balikpapan telah mendapatkan pelatihan mengenai teknologi Artificial Intelligence (AI) dari Kilang Pertamina Balikpapan di Bali selama 1 hari di tanggal (2/11) Hotel Aloft Seminyak Bali.
Pelatihan pertaman di berikan oleh. Wicaksono yang meberikan pelatihan dasar AI dan mengenalkan ChatGPT. Ia juga menyebutkan bahwa media sosial dapat mengalihkan perhatian pembaca ke konten singkat dan viral seperti di Instagram, tiktok dan lainnya, meskipun data dan faktanya masih belum bisa dapat di percaya.
“Maka kredibilitas berita di media sosial juga diragukan karena sering menjadi platform untuk pendapat pribadi dan konten tidak terverifikasi. Teknologi AI seperti aplikasi ChatGPT dapat membantu wartawan dalam mencari informasi cepat, menerjemahkan bahasa asing, dan merumuskan narasi yang kuat untuk menjadi sebuah artikel yang kita tanyakan secara spesifik,” kata dia
Bahkan tak hanya itu. Para wartwan juga bisa mencari sumber data lebih lengkap, menggunakan ChatGPT, untuk melengkapi berita dan bisa mempemudah kerja wartawan dalam menulis berita. “Cara kerja ChatGPT tinggal kita mengetikan perintah dengan spesifik ia akan mencari, ia akan mengambil semua data informasi dan mengunpulkannya menjadi satu setiap hal yang ia tanyakan.
Masuk ke sesi pelatihan kedua, di berikan oleh Elly Husin menyoroti pentingnya Story Telling. ” Kalian para wartawan bisa menjadi konten kreator yang menghasilkan karya terbaik. Konten kreator memiliki potensi monetisasi yang menjanjikan, terutama jika disampaikan dengan baik, berdasarkan fakta, dan akurat. Tak hanya itu kalian juga bisa menghasilkan pendapat tambahan dari media sosial,” ujarnya
Corporate Secretary PT KPB, Asep Sulaeman, “saya berharap pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan wartawan untuk menghadapi tantangan globalisasi media dengan perkembangan teknologi informasi, yang bisa di peroleh dengan cepat dan lebih cepat dalam penyajian beritanya,” kata dia.
Media memiliki peluang untuk mempraktekkan pembelajaran ini dalam pekerjaan sehari-hari, menjadikan jurnalis lebih profesional dan tangguh untuk menghadapi persaingan era globalisasi yang sebar digital dan cepat.(ocy)