Balikpapan – Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), mencatat progres signifikan sepanjang 2024. Hingga minggu pertama Desember, proyek ini mencapai 91,91%, berkat penyelesaian berbagai milestone penting. Kilang ini ditargetkan beroperasi penuh pada 2025 dan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi minyak nasional.
Beberapa unit utama yang telah berhasil diselesaikan meliputi Crude Distillation Unit (CDU-IV), Hydro Cracking Unit (HCU) A/B/C, Heavy Vacuum Unit (HVU), LPG Recovery, serta pembangunan unit CDU-IV Preflash. Selain itu, sistem pendukung seperti Gas Turbine Generator (GTG), Cooling Water System, dan jalur transfer minyak dari Terminal Lawe-Lawe juga telah rampung.
PT KPB mendapat sejumlah penghargaan bergengsi, di antaranya Balikpapan Investment Award dan Top Zero Accident Level 4 dari World Safety Organization. Secara internasional, pendanaan proyek melalui Project Financing mengantarkan PT KPB meraih penghargaan PFI Award: Asia Pacific Petchem Deal of the Year dan IJGlobal Award 2023.
Dalam kunjungannya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan apresiasi atas progres RDMP Balikpapan. “Proyek ini sangat strategis untuk ketahanan energi. Saya dorong agar penyelesaian dipercepat, dari September 2025 menjadi lebih awal,” tegasnya. Menteri juga menekankan pentingnya proyek ini untuk mengurangi impor BBM dan memperkuat kedaulatan energi nasional.
Direktur Utama PT KPB, Bambang Harimurti, menegaskan komitmen RDMP Balikpapan terhadap teknologi ramah lingkungan berstandar EURO V. “Proyek ini tidak hanya meningkatkan kapasitas, tetapi juga mendukung penurunan emisi karbon,” ujarnya.
Dengan capaian strategis ini, RDMP Balikpapan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi Indonesia(oki)