Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Balikpapan, Anak-Anak SDN 015 Antusias

filter: 0; fileterIntensity: 0.0; filterMask: 0; captureOrientation: 0; brp_mask:0; brp_del_th:null; brp_del_sen:null; delta:null; module: photo;hw-remosaic: false;touch: (-1.0, -1.0);sceneMode: 128;cct_value: 0;AI_Scene: (-1, -1);aec_lux: 0.0;aec_lux_index: 0;albedo: ;confidence: ;motionLevel: -1;weatherinfo: null;temperature: 47;

BALIKPAPAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Kota Balikpapan, dengan Kecamatan Balikpapan Selatan sebagai percontohan pertama. SDN 015 Balikpapan Selatan menjadi sekolah pertama yang menerapkan program ini sejak Senin (17/2/2025).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, menegaskan bahwa program ini harus dijalankan dengan persiapan matang. Standar kebersihan, kualitas gizi, serta kelayakan tempat produksi makanan menjadi perhatian utama.

“Pengecekan ketat dilakukan oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia yang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan sebelum program diperluas ke seluruh Balikpapan,” ujarnya.

Saat ini, MBG masih dalam tahap awal dengan anggaran yang hanya mencakup Balikpapan Selatan. Namun, pemerintah berencana memperluas program ini ke lima kecamatan lain seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran.

Dari tiga penyedia katering yang direncanakan, baru satu yang siap beroperasi. Setiap katering diwajibkan memiliki tenaga ahli gizi guna memastikan kualitas makanan tetap terjaga.

Menariknya, program ini mendapat respons sangat positif dari anak-anak. Banyak yang menghabiskan makanan mereka dan bahkan merasa porsinya kurang. Namun, Muhaimin memastikan bahwa porsi telah disesuaikan dengan standar gizi.

“Proses memasak dilakukan pagi dan siang hari agar makanan tetap segar dan layak konsumsi saat tiba di sekolah,” jelasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati, memastikan bahwa makanan yang diberikan mengandung minimal 1.500 kalori per hari dengan keseimbangan karbohidrat, protein ayam, serta sayuran.

Makanan harus sampai ke anak-anak dalam waktu maksimal tiga jam setelah produksi agar tetap segar. Pemerintah berharap program ini dapat diperluas ke seluruh Balikpapan sehingga semakin banyak anak mendapat akses makanan bergizi secara gratis.***

Related posts