OJK Soroti Gaya Hidup Konsumtif Generasi Muda, agar tak terlilit Pinjaman Online Ilegal

teks foto : Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi beri keterangan ke awak media usai hadiri Komitmen implementasi gerakan nasional cerdas keuangan (GENCARKAN) Provinsi Kalimantan Timur di atrium Pentacity Balikpapan, Sabtu (5/10/2024).

 

BALIKPAPAN – Kick off kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 resmi dimulai di Pentacity Balikpapan pada Sabtu, 5 Oktober 2024, sebagai bagian dari rangkaian FinExpo 2024 yang berlangsung sejak 3-6 Oktober. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menekankan pentingnya acara ini untuk memperkuat basis keuangan di luar Jawa, mengingat lokasi Balikpapan yang dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), hanya sekitar satu jam dari Balikpapan melalui tol yang baru diresmikan.

Mahendra menambahkan, “Pemilihan Balikpapan sebagai lokasi ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru tidak hanya ada di Jawa atau Sumatera.” Dengan meningkatnya literasi keuangan di daerah-daerah baru ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional semakin kuat.

Selain itu, OJK juga menyoroti perilaku konsumtif generasi muda yang berpotensi merugikan keuangan pribadi mereka di masa depan. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas OJK, menekankan bahwa gaya hidup konsumtif, seperti penggunaan paylater dan pinjaman online, dapat merusak catatan keuangan anak muda di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Hal ini, menurutnya, berpotensi menghambat generasi muda dalam mengakses kredit perumahan atau bahkan mendapatkan pekerjaan.

“Anak muda harus lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan, karena catatan buruk SLIK bisa berdampak jangka panjang,” pungkas Friderica.(*)

Related posts