Balikpapan – Dalam upaya menciptakan ketertiban dan keamanan di Pelabuhan Kariangau, KNPI Balikpapan turut serta dalam mediasi antara pedagang warung, pedagang asongan dengan PT Jembatan Nusantara, dan Koordinator Satuan Pelayanan (Koorsatpel). Ketua KNPI, Andre, menyatakan komitmennya untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.
“KNPI Balikpapan mencarikan solusi agar pedagang dapat berjualan dengan tertib, penumpang aman, dan nyaman saat keluar masuk kapal tanpa terganggu oleh para pedagang,” ujar Andre.
KNPI berencana membentuk asosiasi untuk pedagang di pelabuhan dengan menunjuk pedagang senior sebagai koordinator. Pedagang akan mengenakan rompi saat berjualan, mencegah keributan dan menciptakan lingkungan yang tertib.
Pegadang Asongan dan pedagang warung, yang berjumlah puluhan di pelabuhan, diminta untuk tidak berjualan di jalur pintu keluar masuk kendaraan demi keselamatan. Koorsatpel PP Kariangau, Karolus Makin, menegaskan bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga keamanan penumpang dan pedagang.
KNPI bersama pihak pelabuhan, akan mengumpulkan data para pedagang asongan dan pemilik warung di pelabuhan, memastikan penampilan rapi dengan rompi, dan legalitas berjualan di area tersebut.
Ambarani, Manager Cabang PT Jembatan Nusantara, menyatakan akan merinci aturan berjualan di atas kapal. Hanya 7 pedagang maksimal yang dapat naik, dengan pengaturan bergantian. Hal ini bertujuan memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Setelah rapat, pada pedagang warung dan asingan berkumpul, para pedagang berkumpul di depan kantor Pelabuhan di himbau terkait aturan dan kedepan akang menggunakan rompi saat berjualan. Ketua KNPI Andre menjelaskan bahwa keanggotaan dalam asosiasi akan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi semua pihak terkait.(oki)