1465 Kasus DBD di Kota Balikpapan, Warga di Himbau Rutin Jaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan

Meningkatnya Kasus DBD, TP-PKK Provinsi dan Dinas Kesehatan Balikpapan Gencarkan Kerja Bakti Massal

Balikpapan – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Balikpapan menunjukkan peningkatan signifikan pada Desember 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, jumlah kasus meningkat menjadi 1.465 pada minggu kedua bulan ini, dibandingkan tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah curah hujan yang tinggi sepanjang tahun serta musim kemarau yang terlambat.

Alwiati Kadinkes Kota Balikpapan bersama Camat Balikpapan Kota Rosin Suparlan, telah berkomunikasi secara online untuk memantau kegiatan kerja bakti masal, pada Sabtu (21/12/2024) dari Aula Kantor Kecamatan Balikpapan Kota.

mHari ini telah dilaksanakan program kerja bakti massal untuk menekan angka kasus. Kegiatan ini melibatkan TP-PKK, Karang Taruna, RT, dan masyarakat di seluruh kecamatan Balikpapan, termasuk Balikpapan Kota, Timur, Tengah, Selatan, dan Barat.

Di Kecamatan Balikpapan Kota, kegiatan dipimpin oleh Camat Rosin Suparlan, didampingi tim puskesmas setempat serta dipantau secara daring melalui Zoom. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Alwiati, upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah langkah paling efektif untuk menekan penyebaran DBD. PSN dilakukan dengan membersihkan lingkungan, menutup tempat penampungan air, memeriksa jentik di rumah warga, serta pemberian obat abate dan kelambu air.

“Kita harus fokus pada kebersihan lingkungan. Fogging dilakukan sebagai langkah terakhir, setelah memastikan sumber nyamuk ditemukan. Jadi masyarakat diminta untuk bekerja sama dalam upaya pencegahan ini,” ujar dr I Dewa Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Dewa menjelaskan, pemberian vaksin DBD telah dilakukan di Balikpapan Tengah dan Timur untuk melindungi anak-anak dari risiko infeksi. San hasilnya efektif. Namun, akses vaksin secara nasional masih terbatas karena harga yang tinggi. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk menekan tingkat keparahan penyakit.

Alwiati menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam mengatasi lonjakan kasus DBD ini. “Kami mendorong masyarakat untuk melakukan kerja bakti rutin, terutama membersihkan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sekolah juga harus dilibatkan karena banyak anak tertular di sana,” kata dia.

Pemeriksaan epidemiologi dilakukan untuk mencari sumber penyebaran nyamuk, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Jika ditemukan sumber nyamuk, fogging akan dilakukan secara terarah untuk memutus rantai penyebaran.

Kadinkes Alwiati, mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami demam tinggi selama tiga hari. Pemeriksaan awal melalui tes NS1 akan membantu mendeteksi infeksi DBD dan mencegah komplikasi.

Dengan kolaborasi TP-PKK, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat ditekan. “Kunci utama adalah menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran bersama,” tutup Alwiati.(oki)

Related posts