Balikpapan – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) bersama jajaran polres berhasil mengungkap 91 kasus premanisme dan menangkap 135 orang pelaku dalam Operasi Pekat Mahakam 2025 yang digelar dari 1 hingga 21 Mei 2025. Operasi ini menegaskan komitmen Polda Kaltim untuk memberantas segala bentuk aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro, menyatakan bahwa target utama operasi ini adalah menindak pelaku premanisme yang kerap mengganggu ketertiban umum serta menciptakan rasa takut di masyarakat.
“Premanisme ini menyasar siapa saja, mulai dari masyarakat kecil hingga pelaku usaha. Oleh karena itu, kami tidak akan memberikan ruang bagi pelaku kejahatan jalanan ini,” tegas Irjen Endar, Jumat (23/5/2025).
Dari hasil operasi, sebanyak 135 orang berhasil diamankan, terdiri dari 9 target operasi dan 126 pelaku non-target. Mereka terlibat dalam berbagai kejahatan seperti pencurian, pengancaman, pemerasan, penganiayaan, perbuatan tidak menyenangkan, pengeroyokan, hingga pungutan liar.
Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai lebih dari Rp318 juta, 41 bilah senjata tajam, 5 mobil, 12 sepeda motor, 7 unit laptop, dan 13 unit handphone.
“Kami juga mengungkap 50 kasus dengan 71 tersangka yang ditangani langsung oleh Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Kaltim, Polresta Balikpapan, dan Polresta Samarinda,” tambahnya.
Kapolda mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut melapor apabila mengetahui adanya tindakan kriminalitas atau gangguan keamanan sekecil apapun.
“Laporkan kepada kami. Kami pastikan akan menindaklanjuti demi memberikan perlindungan, pelayanan, dan kepastian hukum,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Irjen Endar juga memperingatkan para pelaku premanisme yang masih berkeliaran untuk segera berhenti melakukan kejahatan.
“Tidak ada tempat bagi preman di wilayah hukum Polda Kaltim. Jika masih nekat, kami akan tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya.
