BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan resmi meluncurkan Gerakan Bersama Posyandu Berantas Stunting (GEMPUR STUNTING) pada Sabtu (25/5/2025) di Taman Bekapai. Kegiatan ini dihadiri Asisten III Setda Kota Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty, Ketua TP PKK Hj. Nurlena Rahmad Mas’ud, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati.
GEMPUR STUNTING merupakan langkah strategis untuk menurunkan angka stunting di Balikpapan melalui pendekatan berbasis komunitas. Program ini mencakup pemeriksaan kesehatan ibu hamil, pemberian vitamin anak, senam bersama, serta deklarasi komitmen bersama dalam penanggulangan stunting.
“Kita ingin memastikan program ini menyentuh langsung masyarakat, tidak hanya menjadi seremoni,” ujar dr Andi Sri Juliarty dalam sambutannya.
Terdapat 17 lokasi penanganan stunting yang menjadi fokus intervensi tahun ini. Pemerintah juga menggandeng TP PKK, posyandu, dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan program. Salah satu terobosan baru adalah penetapan Ketua RT sebagai orang tua asuh bagi balita stunting, guna memperkuat pengawasan dan pendampingan anak secara langsung di lingkungan tempat tinggal.
Tiga langkah konkret dilakukan dalam peluncuran ini, yakni penandatanganan MoU antara TP PKK dan Dinas Kesehatan, penunjukan Ketua RT sebagai orang tua asuh balita, serta pemberian sembako kepada ibu hamil dan balita selama masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Stunting bukan sekadar isu kesehatan, tapi juga tantangan pembangunan manusia. Jika kita bersatu, Insya Allah Balikpapan bisa bebas stunting,” tegas dr Dio, sapaan akrab dr Andi Sri Juliarty.