BALIKPAPAN, 17 Oktober 2025 – PT Kilang Pertamina Internasional Unit Balikpapan melalui fungsi Refinery Business & Optimization (RBO) menyelenggarakan kegiatan Alignment & Upskilling Team Task Force Supply Loss Tahun 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas fungsi serta meningkatkan kompetensi teknis tim dalam pengendalian supply loss. Kegiatan berlangsung selama dua hari, pada 15–16 Oktober 2025 di Mainhall Banua Patra.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) PT KPI Unit Balikpapan, Yusuf Mansyur yang menekankan pentingnya pengendalian supply loss sebagai bagian dari tanggung jawab operasional dan efisiensi perusahaan. Dalam arahannya, Ia menyampaikan bahwa pengendalian supply loss tidak hanya berbicara soal teknis, tetapi juga mencerminkan disiplin, integritas, serta koordinasi antar fungsi dalam menjalankan proses bisnis kilang.
“Pengendalian supply loss adalah bentuk komitmen terhadap efisiensi dan disiplin operasional. Diperlukan keselarasan antar fungsi agar setiap proses berjalan akurat dan berintegritas. Kita ditugaskan memang cukup berat, akan tetapi dengan kolaborasi dan kekompakan, kita bisa membawa kilang kita ini aman dan handal,” ujar Yusuf.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi dan diskusi teknis yang menghadirkan berbagai pembicara. Materi diawali dengan Sosialisasi dan Alignment Team Loss oleh Manajer RBO, Alfiadi Teguh Kurniawan yang menegaskan kembali peran Task Force dalam mendorong perbaikan berkelanjutan. Sesi berikutnya diisi oleh Ranu yang membawakan materi Pengelolaan Supply & Loading Loss, dilanjutkan dengan paparan Sosialisasi TKO Penyelesaian Klaim PT KPI oleh Rizka, serta Sosialisasi Checklist Loading/Discharge yang membahas pentingnya ketelitian dan standardisasi dalam pengawasan operasional.
Peserta juga mendapatkan pembekalan teknis dari Chief Doni melalui dua topik penting, yaitu Anatomi Kapal dan Fraud Awareness. Pembekalan tersebut memberikan pemahaman mendalam mengenai aspek teknis kapal dan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penyimpangan dalam proses penerimaan dan pengiriman produk. Berbagai sesi tersebut berjalan dinamis dan interaktif, dengan partisipasi aktif dari seluruh peserta yang berasal dari lintas fungsi di lingkungan PT KPI Unit Balikpapan.
Pada hari kedua, kegiatan difokuskan pada sesi praktik lapangan (field practice) yang dilaksanakan di area Jetty 2 Nariva dan Jetty 3 Grace Poseidon. Dalam kegiatan ini, peserta melaksanakan pemeriksaan kapal bersama tim gabungan dari PT Pertamina International Shipping (PIS) dan Supply Chain & Distribution (SCD). Melalui kegiatan tersebut, peserta mendapatkan pengalaman langsung mengenai prosedur loading/discharge, implementasi checklist, serta verifikasi data yang menjadi bagian penting dalam pengendalian supply loss.
Setelah kegiatan lapangan, seluruh peserta melanjutkan diskusi di Banua Patra untuk membahas hasil evaluasi kegiatan, berbagi pengalaman lapangan, dan menyusun rencana kerja Task Force Supply Loss PT KPI Unit Balikpapan untuk periode 2025–2026. Penyusunan program kerja difokuskan pada peningkatan akurasi data, optimalisasi sistem pemantauan (monitoring system), dan penguatan kolaborasi lintas fungsi agar capaian pengendalian losses dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
Kegiatan ditutup dengan penyampaian closing statement oleh Section Head Supply Chain & Distribution PT KPI Unit Balikpapan, Febriar Cahyaratri. Ratri menegaskan kembali pentingnya semangat kolaborasi dan konsistensi dalam menjalankan setiap inisiatif perbaikan. “Kolaborasi, keterbukaan, dan komitmen setiap anggota tim Task Force Supply Loss adalah kunci agar setiap upaya perbaikan menghasilkan perubahan yang berkelanjutan,” ungkap Ratri.
Seluruh rangkaian Alignment & Upskilling Team Task Force Supply Loss Tahun 2025 berlangsung dengan lancar dan partisipatif. Melalui kegiatan ini, PT KPI Unit Balikpapan berkomitmen untuk terus melanjutkan program perbaikan berkelanjutan sebagai bagian dari transformasi menuju operasi kilang yang andal, efisien, dan berkelas dunia.