Boyolali – Sejak 20 November 2005, kelompok tani Aspakusa Makmur Boyolali yang dikelola oleh Dwi Lestari Puji Astuti terus berkembang menjadi wadah pemberdayaan petani di Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Dengan fokus pada budidaya asparagus, kucai, serta lebih dari 100 jenis sayuran, kelompok ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membuka peluang pasar baru di berbagai daerah.
Dwi Lestari menjelaskan, diversifikasi produk menjadi kunci. “Kami tidak hanya menanam sayuran populer, tetapi juga mengenalkan sayuran yang belum familiar seperti okra merah dan hijau. Kami berikan edukasi kepada masyarakat tentang manfaatnya,” ujarnya. Selain itu, mereka juga menanam tomat ceri di dataran tinggi, leunca, hingga kucai bunga yang memiliki nilai pasar cukup tinggi.
Saat ini, hasil panen kelompok tani ini bisa mencapai 1–2 ton per minggu. Produk sayuran mereka dikirim rutin ke Surabaya dengan distribusi ke sembilan outlet, serta ke Yogyakarta dua kali seminggu. Kerja sama dengan berbagai toko ritel di Solo, Jogja, dan kota lain memperluas jaringan pemasaran. “Dan Allhamdulillah Bank Indonesia juga kerap mendukung kami secara berkelanjutan untuk kami bisa terus berkembang dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Meski penjualan online melalui Instagram masih terbatas, jalur ritel tetap menjadi andalan utama.
Tidak hanya fokus pada penjualan, kelompok tani ini juga memperhatikan aspek teknis pertanian. Para petani belajar tentang struktur tanah, memilih varietas sesuai kebutuhan pasar, dan menjaga kualitas hasil panen. Saat ini, 214 petani tergabung dalam sistem berbasis kepercayaan yang solid.
Impian besar mereka adalah menembus pasar ekspor. Namun, Dwi menyadari bahwa hal itu memerlukan perizinan dan standar kualitas yang ketat. “Semua ini tidak bisa berjalan sendiri. Kami sangat terbantu dengan dukungan pemerintah Jawa Tengah, baik fasilitas maupun pendampingan,” tambahnya.
Keberhasilan kelompok tani ini membuktikan bahwa inovasi, edukasi, dan kerja sama dapat mendorong pertanian lokal naik kelas, sekaligus membuka jalan bagi sayuran Boyolali dikenal lebih luas.





