PT Pertamina Lubricants, gelar ngobrol bareng bersama Media Balikpapan, Selasa (11/11/2025) di Padang laut. Intania Primasari Prionggo Manager Corp. Comm & Investor Relation Hadir Memberikan informasi terkait beberapa produk salah satunya Enduro
Balikpapan — Peredaran oli palsu di pasar otomotif masih menjadi ancaman serius bagi pemilik kendaraan di Indonesia. Produk pelumas tiruan tidak hanya berpotensi merusak mesin, tetapi juga menimbulkan kerugian finansial bagi pengguna.
Sebagai produsen pelumas terbesar di Indonesia, PT Pertamina Lubricants (PTPL) kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bahaya oli palsu melalui kegiatan “LubriTalk: Ngobrol Oli Bareng Pertamina Lubricants” di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (11/11). Acara ini bertujuan membekali media lokal dengan informasi akurat agar dapat membantu menyebarkan edukasi kepada masyarakat.
Modus dan Dampak Oli Palsu
Oli palsu sering dibuat melalui berbagai cara, mulai dari pengemasan ulang menggunakan merek terkenal, pencampuran oli bekas dengan oli baru, hingga penggunaan limbah industri yang dikemas menyerupai pelumas asli. Dampaknya fatal — mesin berisiko cepat aus, overheat, kehilangan tenaga, dan bahkan mengalami kerusakan permanen akibat tidak adanya zat aditif pelindung di dalam oli palsu.
Ciri-Ciri Oli Asli Pertamina
Pertamina Lubricants menegaskan bahwa keaslian oli sulit dibedakan hanya dari warna atau aroma. Namun, kemasan produk asli memiliki beberapa fitur keamanan, seperti botol triple layer, nomor batch 8 digit yang sejajar, hologram bertuliskan “Original”, serta QR code unik yang dapat dipindai melalui situs lubes.id. Bila data hasil pemindaian tidak sesuai atau muncul lebih dari satu botol dengan kode yang sama, produk tersebut dipastikan palsu.
Tips Menghindari Oli Palsu
Konsumen disarankan membeli oli di outlet resmi seperti SPBU Pertamina, Fastron Auto Service, atau Enduro Motor Service. Hindari produk dengan harga jauh di bawah pasaran dan selalu periksa kondisi segel botol.
“Jika menemukan harga oli yang terlalu murah di toko tidak resmi atau platform daring, besar kemungkinan itu produk palsu,” ujar Ahmad Saparhadi, Analyst Quality Assurance PTPL.
Pertamina Lubricants juga membuka layanan pengaduan melalui PCC 135 dan situs lubes.id bagi masyarakat yang menemukan dugaan oli palsu. Melalui kegiatan edukatif seperti LubriTalk, Pertamina berharap kesadaran publik akan pentingnya pelumas asli terus meningkat demi menjaga performa mesin kendaraan tetap optimal.






