Ferry Irwandi Bawa Cabai Petani Aceh ke Jakarta, Ekonomi Aceh Tengah dan Bener Meriah Tetap Bergerak di Tengah Keterisolasian

Ekonomi berputar, mengurangi biaya beras karena langsung ke petani di rumah tani nusantara. Biaya pesat lebih hemat karena urunan. Ide pintar Ferry jaga kestabilan ekonomi di Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah.

 

ACEH – Komitmen membantu masyarakat Aceh tidak hanya ditunjukkan melalui bantuan darurat, tetapi juga lewat upaya nyata menggerakkan ekonomi rakyat. Hal tersebut dilakukan oleh Ferry Irwandi, Founder Malaka Project yang selama ini dikenal aktif sebagai relawan kemanusiaan di Aceh. Ferry Irwandi bersama Rumah Tani menggagas distribusi hasil pertanian cabai dari Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah ke Jakarta agar dapat dibeli dan dipasarkan, sehingga petani tetap memiliki penghasilan meski daerah mereka sempat terisolasi akibat bencana dan keterbatasan akses.

Sebanyak 10 ton cabai dari Aceh Tengah dan Bener Meriah diberangkatkan ke Jakarta untuk diserap oleh Rumah Tani. Cabai dari dua kabupaten tersebut dikenal memiliki kualitas yang sangat baik, segar, dan bernilai jual tinggi. Ferry Irwandi menegaskan bahwa langkah ini bertujuan agar hasil panen petani tidak terbuang sia-sia dan roda ekonomi tetap berjalan. “Petani sudah bekerja keras, tugas kita memastikan hasil panen mereka terserap pasar. Jangan sampai karena akses terputus, ekonomi masyarakat ikut lumpuh,” ujar Ferry Irwandi.

Tidak berhenti di situ, Ferry Irwandi juga memaksimalkan jalur ekspedisi secara dua arah. Dari Aceh Tengah dan Bener Meriah dibawa cabai ke Jakarta, sementara dari Jakarta kembali dibawa beras untuk masyarakat Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah. Beras tersebut dibeli langsung dari Rumah Tani, sehingga biaya distribusi dapat dipangkas dan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi. “Kami ingin memotong rantai distribusi yang panjang. Dari Aceh kita bawa hasil tani, dari Jakarta kita bawa kebutuhan rakyat. Ini soal efisiensi dan keberpihakan,” tegasnya.

 

 

Menurut Ferry Irwandi, model distribusi ini menjadi solusi konkret di tengah kondisi darurat dan keterbatasan akses. “Bantuan itu bukan cuma soal datang dan memberi, tapi memastikan masyarakat bisa terus hidup dengan martabat. Kalau ekonominya jalan, masyarakat akan lebih kuat menghadapi situasi sulit,” katanya. Ia menambahkan bahwa kualitas cabai dari Aceh Tengah dan Bener Meriah sangat bagus dan layak bersaing di pasar nasional, sehingga potensi ekonomi daerah harus terus dijaga.

Related posts