Jakarta – Direktur BCA Syariah, Pranata, menyampaikan bahwa emas memiliki potensi besar sebagai instrumen investasi jangka panjang. Data dari lima tahun terakhir menunjukkan tren harga emas PT Aneka Tambang (Antam) yang meningkat hingga 98,57% (sumber: www.logammulia.com/id). Pranata menjelaskan bahwa kenaikan harga ini mencerminkan potensi emas sebagai investasi yang aman dan menguntungkan.
Emas dikenal sebagai “safe-haven” karena nilainya yang stabil meski terjadi gejolak ekonomi. Selain itu, emas memiliki likuiditas tinggi sehingga mudah dicairkan untuk kebutuhan mendesak. “Emas tidak hanya melindungi kekayaan tetapi juga memberikan potensi keuntungan, terutama saat inflasi tinggi atau mata uang melemah,” ujar Pranata.
Permintaan pembiayaan emas di BCA Syariah meningkat pesat. Hingga September 2024, outstanding pembiayaan Emas iB BCA Syariah mencapai Rp133,6 miliar, tumbuh 150,9% secara tahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh program literasi dan expo BCA Syariah yang menarik minat masyarakat untuk berinvestasi emas.
Jumlah nasabah Emas iB juga meningkat 55,84% hingga mencapai 5.688 orang, didominasi generasi milenial. Nasabah pembiayaan emas mayoritas berasal dari Jakarta (25,49%) dan Jawa Timur (26,25%). Selain itu, 70% nasabah pembiayaan emas adalah perempuan, dengan rata-rata pengajuan pembiayaan sebesar Rp31 juta.
BCA Syariah berencana meningkatkan literasi masyarakat mengenai pembiayaan emas iB, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pembiayaan konsumer hingga 10-12% pada akhir 2024. BCA Syariah juga menyediakan fitur pengajuan online melalui aplikasi mobile banking BSya untuk memudahkan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan.
Menurut Pranata, pembiayaan emas di BCA Syariah memenuhi prinsip syariah karena diawasi Dewan Pengawas Syariah dan menggunakan akad murabahah (jual beli). “Kami optimis bahwa pembiayaan emas iB akan terus tumbuh seiring meningkatnya pemahaman masyarakat akan investasi emas dan ekonomi syariah yang berkembang di Indonesia,” pungkasnya.
