BALIKPAPAN – Persoalan kekerasan dan pengabaian terhadap anak kembali menjadi perhatian serius dalam Rapat Gugus Tugas Kota Layak Anak (KLA) yang digelar DP3AKB Balikpapan, Jumat (7/11/2025). Dalam pertemuan tersebut, Mike, Sekretaris Camat Balikpapan Tengah, menyoroti sejumlah kasus yang ditemukan langsung oleh pihak sekolah dan kelurahan di wilayahnya.
Menurut Mike, laporan terbaru datang dari pihak sekolah yang menemukan seorang anak mengalami kekerasan fisik oleh ayah kandungnya. Kasus itu kini sedang ditangani bersama aparat kelurahan dan ketua RT setempat. Namun, ia mengakui penanganannya tidak mudah karena sang ibu justru cenderung membela suaminya.
“Anak ini tetap satu rumah dengan pelaku, tapi ibunya membela suaminya. Kondisinya rumit, karena anak ini yang jadi korban justru tidak mendapat perlindungan penuh dari keluarganya,” ungkap Mike.
Selain itu, Mike juga memaparkan kasus lain yang menimpa seorang anak berusia empat tahun yang sering ditemukan berkeliaran hingga larut malam tanpa pengawasan. Ayahnya bekerja sebagai sopir, sementara sang ibu jarang di rumah karena mengalami gangguan kejiwaan.
“Anak ini bukan terlantar, tapi kurang pengawasan. Kami temukan dia di jalan hampir jam setengah dua malam. Ini kan bahaya sekali,” jelasnya prihatin.
Melihat situasi tersebut, pihak kecamatan merasa perlu ada rumah perlindungan khusus bagi anak-anak dalam kondisi rawan, agar bisa diamankan sementara sebelum kasusnya ditangani secara hukum. Mike juga meminta kejelasan soal mekanisme dan syarat agar pihak kelurahan bisa bertindak cepat tanpa menunggu kasus membesar di media.
“Kami ingin penanganan cepat, jangan sampai baru heboh di portal berita. Kalau ada rumah aman, kami bisa langsung tindak,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk berani melapor jika melihat kasus kekerasan terhadap anak di lingkungan sekitar. Menurutnya, pencegahan hanya bisa efektif jika ada kerja sama antara masyarakat, RT, dan pihak pemerintah.
Rapat ini diakhiri dengan komitmen bersama antara DP3AKB, pihak kecamatan, dan perwakilan sekolah untuk memperkuat koordinasi dan memastikan anak-anak di Balikpapan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan layak.
Kasus Kekerasan Anak Menjadi Perhatian Bersama, Desak Solusi Perlindungan di Tingkat Kelurahan






